kripik GUNUNGSARI merupakan hasil UKM, namun sudah tersebar luas d daerah jawa timur .bisa di rasakan sendiri ENAK.............RENYAH................GURIH
Dimana komposisi dari kripik GUNUNGSARI :
* Singkong
* Bawang Putih
* Mentega
* Garam
* Keju
untuk pemesanan hubungi : Sdri IKA Telp : 0331 - 3635208 (JEMBER)
Sdr KADEK Telp : 0341 - 9368619 (MALANG)
15/08/11
07/08/11
PERAN SERTA PEMERINTAH DI BIDANG UKM (KRIPIK SINGKONG)
JEMBER - Selain terkenal dengan buah Jeruk dan Salak, Kecamatan Umbulsari juga menyimpan potensi lain yakni produk makanan keripik singkong.
Produk keripik singkong ini kian hari kian mampu menggairahkan tingkat perekonomian masyarakat. Terbukti dengan semakin seriusnya masyarakat di sini memproduksi keripik singkong berkualitas.
Camat Umbulsari, Purwoadi, makanan ringan (camilan, Red) berbahan baku singkong itu kini semakin diminati masyarakat untuk mendapatkan tambahan pendapatan.
“Masyarakat Umbulsari kian serius menekuni usaha pembuatan keripik singkong ini, Dan ini merupakan prospek bagus guna meningkatkan taraf ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Camat akan berupaya memberi fasilitas berkembangnya usaha ini. “Kami akan bekerjasama dengan Disperindag mempermudah pemasaran usaha keripik singkong ini dan untuk masalah modal , kami akan bekerjasama juga dengan instansi pemerintah yang terkait,” ujarnya.
Mengapa bahan baku singkong dari Sumberbaru, karena jenis singkong Umbulsari kurang baik dibuat keripik.
“Kualitas singkong Sumberbaru bikin enak dan renya,” ujarnya.
Sedang untuk pemasaran nya Nur Kholik menjual keripik buatannya ke tiga kecamatan sekitarnya, yaitu Semboro, Gumuk Mas dan Kencong. pengusaha keripik singkong di Umbulsari berharap, Pemkab dapat memberi stimulus untuk usaha ini agar menjadi lebih berkembang, sehingga dapat menyerap tenaga kerja di daerahnya sebagai upaya pengentasan pengangguran. “Saya mewakili semua pengusaha Keripik singkong di Umbulsari berharap agar Pemkab dapat memberikan bantuan modal ataupun jaringan pemasaran terhadap usaha ini”, jelasnya lagi.
Sementara itu, Kades Gunungsari, Sulardi Anwar mengatakan, produk keripik singkong yang dikelola masyarakatnya itu merupakan jenis home industry. Dengan home industry tersebut, kata dia, mereka kini sudah mampu memberikan kesempatan kerja pada masyarakat sekitarnya. “Artinya. dengan adanya home industry tersebut, kini kesempatan kerja bagi penduduk Umbulsari semakin besar, selain itu juga mampu memberikan peningkatan kesejahteraan ekonomi”, tandasnya.
Sulardi menambahkan, saat ini pemasaran keripik singkong buatan masyarakat Umbulsari makin laris. “Bayangkan saja, sekitar 200 Kg keripik singkong bisa habis dalam waktu dua jam saja”, cetusnya.
Ke depan, terang Sulardi, pemasaran Keripik singkong ini juga akan merambah pasar supermarket dan department store di wilayah Jember dan sekitarnya.
Produk keripik singkong ini kian hari kian mampu menggairahkan tingkat perekonomian masyarakat. Terbukti dengan semakin seriusnya masyarakat di sini memproduksi keripik singkong berkualitas.
Camat Umbulsari, Purwoadi, makanan ringan (camilan, Red) berbahan baku singkong itu kini semakin diminati masyarakat untuk mendapatkan tambahan pendapatan.
“Masyarakat Umbulsari kian serius menekuni usaha pembuatan keripik singkong ini, Dan ini merupakan prospek bagus guna meningkatkan taraf ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Camat akan berupaya memberi fasilitas berkembangnya usaha ini. “Kami akan bekerjasama dengan Disperindag mempermudah pemasaran usaha keripik singkong ini dan untuk masalah modal , kami akan bekerjasama juga dengan instansi pemerintah yang terkait,” ujarnya.
Mengapa bahan baku singkong dari Sumberbaru, karena jenis singkong Umbulsari kurang baik dibuat keripik.
“Kualitas singkong Sumberbaru bikin enak dan renya,” ujarnya.
Sedang untuk pemasaran nya Nur Kholik menjual keripik buatannya ke tiga kecamatan sekitarnya, yaitu Semboro, Gumuk Mas dan Kencong. pengusaha keripik singkong di Umbulsari berharap, Pemkab dapat memberi stimulus untuk usaha ini agar menjadi lebih berkembang, sehingga dapat menyerap tenaga kerja di daerahnya sebagai upaya pengentasan pengangguran. “Saya mewakili semua pengusaha Keripik singkong di Umbulsari berharap agar Pemkab dapat memberikan bantuan modal ataupun jaringan pemasaran terhadap usaha ini”, jelasnya lagi.
Sementara itu, Kades Gunungsari, Sulardi Anwar mengatakan, produk keripik singkong yang dikelola masyarakatnya itu merupakan jenis home industry. Dengan home industry tersebut, kata dia, mereka kini sudah mampu memberikan kesempatan kerja pada masyarakat sekitarnya. “Artinya. dengan adanya home industry tersebut, kini kesempatan kerja bagi penduduk Umbulsari semakin besar, selain itu juga mampu memberikan peningkatan kesejahteraan ekonomi”, tandasnya.
Sulardi menambahkan, saat ini pemasaran keripik singkong buatan masyarakat Umbulsari makin laris. “Bayangkan saja, sekitar 200 Kg keripik singkong bisa habis dalam waktu dua jam saja”, cetusnya.
Ke depan, terang Sulardi, pemasaran Keripik singkong ini juga akan merambah pasar supermarket dan department store di wilayah Jember dan sekitarnya.
ASAL USUL SINGKONG
Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.
Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionin.
Sejarah dan pengaruh ekonomi
Jenis singkong Manihot esculenta pertama kali dikenal di Amerika Selatan kemudian dikembangkan pada masa pra-sejarah di Brasil dan Paraguay. Bentuk-bentuk modern dari spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun spesies Manihot yang liar ada banyak, semua varitas M. esculenta dapat dibudidayakan.
Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di Amerika Latin dan Kepulauan Karibia.
Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) pada sekitar tahun 1810[1], setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16 ke Nusantara dari Brasil.
[sunting] Proses pembuatan
Umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya sedikit manis, ada pula yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat membentuk asam sianida. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Pada jenis singkong yang manis, proses pemasakan sangat diperlukan untuk menurunkan kadar racunnya. Dari umbi ini dapat pula dibuat tepung tapioka.
Penggunaan
Dimasak dengan berbagai cara, singkong banyak digunakan pada berbagai macam masakan. Direbus untuk menggantikan kentang, dan pelengkap masakan. Tepung singkong dapat digunakan untuk mengganti tepung gandum, baik untuk pengidap alergi.
Singkong sebagai makanan ternak
Biasa digunakan di negara-negara seperti di Amerika Latin, Karibia, Tiongkok, Nigeria dan Eropa.
sumber : wikipedia
Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionin.
Sejarah dan pengaruh ekonomi
Jenis singkong Manihot esculenta pertama kali dikenal di Amerika Selatan kemudian dikembangkan pada masa pra-sejarah di Brasil dan Paraguay. Bentuk-bentuk modern dari spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun spesies Manihot yang liar ada banyak, semua varitas M. esculenta dapat dibudidayakan.
Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di Amerika Latin dan Kepulauan Karibia.
Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) pada sekitar tahun 1810[1], setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16 ke Nusantara dari Brasil.
[sunting] Proses pembuatan
Umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya sedikit manis, ada pula yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat membentuk asam sianida. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Pada jenis singkong yang manis, proses pemasakan sangat diperlukan untuk menurunkan kadar racunnya. Dari umbi ini dapat pula dibuat tepung tapioka.
Penggunaan
Dimasak dengan berbagai cara, singkong banyak digunakan pada berbagai macam masakan. Direbus untuk menggantikan kentang, dan pelengkap masakan. Tepung singkong dapat digunakan untuk mengganti tepung gandum, baik untuk pengidap alergi.
Singkong sebagai makanan ternak
Biasa digunakan di negara-negara seperti di Amerika Latin, Karibia, Tiongkok, Nigeria dan Eropa.
sumber : wikipedia
KENAPA ORANG JAWA MENYEBUT SINGKONG ITU "POHONG"??
Waktu jaman tentara Jepang masuk Indonesia , tentara Jepang keliling Surabaya. Lalu tentara Jepang melihat ada orang Indonesia membakar kayu dan makan-makan. Orang Indonesia ditanya oleh orang Jepang,
Jepang: Kalian sedang apa?
Orang Indonesia: "Kami sedang makan-makan tuan!"
Jepang:"Makan apa?"
Orang Indonesia:"Ketela pohon tuan!"
Jepang:"Ha, ketela pohong !"
maka dari itu orang jawa menyebut ketela pohon dengan sebutan POHONG
wkwkwkwkwkkwkwkwkwkwkwkw..........................just kid........................
Jepang: Kalian sedang apa?
Orang Indonesia: "Kami sedang makan-makan tuan!"
Jepang:"Makan apa?"
Orang Indonesia:"Ketela pohon tuan!"
Jepang:"Ha, ketela pohong !"
maka dari itu orang jawa menyebut ketela pohon dengan sebutan POHONG
wkwkwkwkwkkwkwkwkwkwkwkw..........................just kid........................
KANDUNGAN GIZI SINGKONG
nggak ada salahnya kalau di bahas mengenai kandungan gizi pada singkong.
Singkong merupakan pohon tahunan tropika dan subtropika yang dapat ditanam sepanjang tahun. Bagian yang dimakan dari tanaman singkong selain bagian umbi atau akarnya juga daunnya, biasanya dimanfaatkan untuk ragam masakan.
Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin akan protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionin.
Umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya sedikit manis, ada pula yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat membentuk asam sianida. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Pada jenis singkong yang manis, proses pemasakan sangat diperlukan untuk menurunkan kadar racunnya. Dari umbi ini dapat pula dibuat tepung tapioka.
Beberapa makanan yang di buat dari singkong:
* keripik singkong original ( contoh kripik singkong gunung sari)
* keripik opak
* keripik alen-alen
* keripik gethuk
Semoga bermanfaat.
BELAJAR MENJADI ORANG GOBLOK ALA BOB SADINO
Apakah anda mengenal Bob Sadino atau lebih senang dipanggil Om Bob? Kalau belum tahu, Om Bob adalah salah satu pengusaha (wirausahawan) sukses di tanah air. Yang membedakan Om Bob dengan pengusaha sukses lainnya adalah gaya dan pola pikirnya yang unik dan “nyleneh”.
Sekilas perjalanan hidup Om Bob
Pria kelahiran Lampung 9 Maret 1933 ini mempunyai cerita kehidupan yang unik sampai mendapat keberhasilannya seperti sekarang. Berawal dari sekembalinya dari Belanda dan Inggris, beliau berkehidupan serba cukup bersama istrinya, di Indonesia sopir taksi dan kuli bangunan adalah pekerjaan yang pernah dijalani. Pengalaman menjadi sopir taksi dan kuli bangunan ini pernah membuatnya depresi, dengan upah Rp. 100/hari Om Bob harus menghidupi keluarganya.
Dalam keadaan tersebut seorang teman menyarankan untuk memelihara ayam, dari usaha tersebut inspirasi pun datang untuk berwirausaha. Bidang usaha yang dilakukan adalah menjadi penjual telur hasil peternakan ayamnya. Usaha yang dibantu oleh sang istripun mendapat banyak langganan (orang asing) dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Sejak itulah usahanya maju pesat dengan kerja kerasnya segala bentuk bisnis dikelola khusunya swalayan dan agribisnis dan menjadi pemilik tunggal Kem Chicks sebuah supermaket Raksasa Indonesia, kini bisnis properti di daerah Kemang Jakarta pun dikembangkannya dan kini orang lain menyebutnya seorang penjual telur menjadi penjual apartemen mewah disandangnya.
“Mengalir saja!” Demikian kesimpulan rahasia sukses seorang Bob Sadino saat diwawancarai oleh majalah WK-nya Pak Isdiyanto. Bagi yang sudah sering mendengar pernyataan-pernyataan beliau, mungkin hal ini bukan hal yang aneh.
Aneh sih…. tapi biasa aja kalau yang ngomong Om Bob. Memang seperti itulah Om Bob. Ceplas-ceplos dan keluar dari pakem akademis teori kewirausahaan.
Lakukan saja, ikuti perencanaan Tuhan!” Itu kesimpulan berikutnya. Allah yang Maha Merencanakan, kita tinggal bekerja saja. Tidak ada tujuan. Kesuksesan bukan tujuan, kekayaan bukan tujuan. Kesuksesan dan kekayaan hanya akibat dari bekerja.
Wow, indah sekali. Just do it. Setelah pasrah maka bekerjalah. Apapun hasilnya ikhlaskan.
Wow, indah sekali. Just do it. Setelah pasrah maka bekerjalah. Apapun hasilnya ikhlaskan.
Karena tidak ada tujuan maka otomatis tidak ada perencanaan untuk mencapai tujuan itu. “Saya senang aja melakukannya.” Demikian kata Om Bob menirukan ucapan anaknya yang jauh-jauh sekolah di Swiss ternyata akhirnya hanya jual pecel lele di pinggir jalan.
Lalu apakah pake intuisi sehingga tanpa perencanaan dan tujuan bisa mencapai sukses demikian? Tanya wartawan. Maka sekali lagi Om Bob mengatakan bahwa wartawan otaknya telah diracuni teori kewirausahaan yang menurut beliau isinya hanya sampah saja. Om Bob menganggap pertanyaan itu tidak muncul dari diri wartawan murni tapi dari otak yang sudah menelan sampah berbagai informasi teori kewirausahaan.
Kalau Tuhan memberi intuisi yang hebat untuk seorang Bob Sadino, sementara tidak memberikan intuisi itu kepada yang lain, maka betapa tidak adilnya Tuhan. Demikian kata Om Bob. Bahwa apa yang dilakukannya dan mengakibatkan kesuksesan bisa jadi adalah langkah ke seribu dari 999 langkah gagal sebelumnya yang telah ditempuh oleh beliau. Jadi bukan intuisi yang tiba-tiba muncul.
Thomas Alfa Edison juga demikian. Bola lampu bukan hasil kehebatan intuisinya tapi hasil percobaannya yang ke 1000 setelah 999 kali gagal. Kolonel Sanders membuka KFC bukan karena naluri bisnisnya yang hebat, tapi hasil perjalanan gagalnya menawarkan resepnya kemana-mana dan selalu ditolak. Maka dia membuka warung sendiri. Jadi bukan intuisi tapi hasil dari pantang menyerah dan tahan banting.
Jadi… untuk menjadi wirausahawan tidak ada pembelajarannya yang njelimet dan baku. Nanti bikin bingung dan kapan mau mulai. Lakukan saja. Bebas saja lakukan. Lalu evaluasi hasilnya. Hasil yang hebat hanya akibat dari keuletannya sendiri. Ketika menjual lima kilogram telor bersama istri, Bob Sadino tidak pernah bermimpi bakal bisa naik mobil jaguar atau punya rumah mewah dari hasil jualan telur yang marjinnya Cuma Rp 150,- per hari itu. Mengalir saja. Kalau ada kegagalan, kekecewaan dan sejenisnya rangkullah, belailah karena itu adalah bagian dari kesuksesan itu sendiri.
Tidak ada pembelajaran dalam kewirausahaan. Yang ada hanyalah melangkah, melangkah dan melangkah. Untuk bisa melangkah itu kita perlu membebaskan dari rasa takut, jangan punya keinginan macam-macam, dan bebaskan dari belenggu pikiran sendiri.
Bingung? Tidak perlu bingung, karena Om Bob tidak memaksakan kita untuk mengikuti jalan pikirannya yang sering dianggap gila oleh banyak orang. Ini hanya sharing beliau –karena ditanya oleh wartawan- bagaimana dia bisa menjadi Bob Sadino seperti sekarang ini. Kalau mau jadi duplikasi Bob Sadino silakan ditiru. Kalau mau jadi diri sendiri ya silakan pake cara lain.
Belajar Menjadi Orang Goblok Ala Om Bob
Tulisan berikut bisa menjadi bahan renungan dan inspirasi bagi kita semua yang ingin mengikuti jejak Om Bob … (Tulisan ini diambil dari milis tetangga)
- Pasti Anda bingung dengan judulnya, ‘goblok’ kok dipelajari!
- Awalnya saya juga bingung, tapi setelah bertemu langsung dengan Om Bob, baru percaya bahwa statement itu benar.
- Bob Sadino terkenal sebagai pengusaha yang ‘Nyleneh’ pada gaya dan pola pikirnya. Sejak dari jaman Soeharto, dia terkenal dengan ‘kostumnya’ yang selalu bercelana pendek. Begitulah cara Om Bob bertemu dengan semua presiden negeri ini.
- Di kediamannya di kawasan Lebak Bulus sebesar 2 hektar, dia membuat kami pusing dengan statement-statement nya yang super Nyleneh. Misalnya dia tanya,”Menurutmu kebanyakan orang bisnis cari apa Jay?” Spontan kita jawab,”Cari untung om!”. Kemudian Om Bob balik menjawab, “Kalo saya cari rugi!”
- Dia menjelaskan, kalo bisnis cari untung, apa selamanya untung? Sama juga kalo bisnis cari rugi, apa selamanya rugi? Maknanya adalah, rugi tak perlu ditakuti. Bahkan karyawan Kemchicks (pabrik daging olahan) dan Kemfarms (exportir sayur dan buah) miliknya diijinkan untuk berbuat salah. Sampai-sampai ada karyawan yang pernah membuat kerugian US$ 5 juta dan masih bekerja sampai sekarang.
- Goblok atau Pintar? Trus apa maknanya belajar ‘Goblok’? Bukankah banyak orang pandai tapi tak berhasil dalam usaha atau bahkan melangkah pun tak berani.
- Om Bob bilang, kalo orang ‘goblok’ itu tak pandai menghitung, makanya lebih cepat mulai usaha. Kalau orang pinter, menghitungnya ‘njlimet’, jadi nggak mulai-mulai usahanya.
- Orang ‘goblok’ berbisnis tidak berpikir urutan, sedangkan orang pinter, berpikir urut. Orang pintar tidak percaya dengan orang lain, jadi semuanya mau dikerjain sendiri, seolah tak ada yang dapat menggantikan dirinya.
- Nah, kalau orang ‘goblok’, dia akan mencari orang pintar dan harus lebih pintar darinya, untuk menjalankan usahanya.
- Orang pintar ketemu gagal, cenderung mencari kambing hitam untuk menutupi kekurangannya. “Ehm, situasi ekonominya lagi down”, atau “Pemerintah nggak mendukung saya”, kata orang pintar.
- Lain hal dengan orang ‘goblok’, jika ketemu gagal, nggak merasa kalau dia gagal, karena dia merasa sedang ‘belajar’.
- Bahkan Om Bob juga mengatakan bahwa dia sebagai orang ‘goblok’ tidak melakukan perencanaan usaha, target ataupun mengenal cita-cita.
- Namun sebaliknya, semua karyawannya harus memiliki target dan perencanaan. Buahnya, orang ‘goblok’ yang jadi bossnya orang pintar.
- Itulah salah satu keadilan Tuhan menciptakan orang pintar dan orang ‘goblok’.
- Masalahnya sekarang, siapa yang merasa pintar, siapa yang merasa goblok? Trus, enakan mana jadi orang pintar atau orang ‘goblok’?
- Jika Anda merasa bingung dengan tulisan ini, artinya bagus, berarti Anda mulai ….Goblok! Kalau Anda emosi, berarti Anda pintar. Itu juga kata Om Bob lho..!
- Filosofi ‘goblok’ Bob Sadino, dia ibaratkan seperti air sungai yang sedang mengalir. Ketemu batu di depan, ya belok kanan atau belok kiri. Namun seperti air di sungai, kitapun harus siap dikencingi, dibuangi sampah dan kotoran-kotoran yang lain.
- Jadi, pilih mana? GOBLOK atau PINTAR?
- “Pengusaha tak harus pintar dalam segala hal. Tapi harus pintar mencari orang pintar”
Nah, mudah-mudahan postingan bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca yang memiliki keinginan kuat mengikuti jejak Om Bob sebagai pengusaha sukses.
05/08/11
MENGAPA PENGGARIS PANJANGNYA HANYA 30 CM? INILAH ALASANNYA.
Kalau anda pernah melihat penggaris yang dipakai di sekolah dasar dan menengah, kemungkinan besar penggaris itu panjangnya 30 sentimeter. Tigapuluh sentimeter itu lebih kurang sama dengan 12 inci atau 1 kaki (foot, ini satuan panjang ala Kerajaan Inggris).
Dalam bidang komputer dan elektronika, panjang 30 sentimeter memiliki arti khusus. Arti khusus yang penting dan menjadi pegangan dalam merancang dan membangun rangkaian mikroelektronika dan rangkaian terpadu (integrated circuit, IC).
Tigapuluh sentimeter lebih kurang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang elektromagnetik dalam waktu satu per milyar detik. Perioda satu per milyar detik berkorespondensi dengan frekuensi 1 milyar daur (cycle) per detik (giga hertz, GHz), jadi lebih kurang pada orde/skala yang sama dengan kecepatan komputer saat ini.
Dalam bidang komputer dan elektronika, panjang 30 sentimeter memiliki arti khusus. Arti khusus yang penting dan menjadi pegangan dalam merancang dan membangun rangkaian mikroelektronika dan rangkaian terpadu (integrated circuit, IC).
Tigapuluh sentimeter lebih kurang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang elektromagnetik dalam waktu satu per milyar detik. Perioda satu per milyar detik berkorespondensi dengan frekuensi 1 milyar daur (cycle) per detik (giga hertz, GHz), jadi lebih kurang pada orde/skala yang sama dengan kecepatan komputer saat ini.
Faktor 30 sentimeter menjadi penting dalam merancang sebuah rangkaian elektronika yang beroperasi pada frekuensi GHz. Dalam rangkaian elektronika skala GHz, daur arus listrik dalam rangkaian akan menghasilkan gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang pada sekitar skala sentimeter. Jika rangkaian elektronika tersebut berukuran juga pada skala sentimeter, maka insinyur yang merancang rangkaian tersebut harus mempertimbangkan faktor waktu yang diperlukan untuk perambatan gelombang elektromagnetik dalam rangkaian.
Problem serupa, yakni memperhitungkan faktor waktu yang diperlukan untuk perambatan gelombang elektromagnetik, muncul dalam banyak teknologi sehari-hari: radar, telekomunikasi seluler dan satelit, jaringan serat optik (optical fiber), global positioning system, perpetaan, geodesi, dan banyak lagi.
Dalam fisika partikel eksperimen, problem ini muncul ketika fisikawan harus mempertimbangkan waktu tempuh sinyal dalam serat optik dari detektor yang terletak 100 meter di bawah tanah ke komputer yang membaca dan menyimpan data di permukaan tanah. Sebagai contoh, akselerator LHC beroperasi dengan frekuensi 40 MHz atau periode 25 per milyar detik. Setiap 25 per milyar detik, terjadi beberapa tumbukan/interaksi di dalam detektor. Dengan menggunakan aturan 30 sentimeter, kita tahu bahwa selama 25 per milyar detik, cahaya akan menempuh jarak 7.5 meter. Padahal jarak dari bawah tanah ke permukaan tanah adalah 100 meter lebih! Sebelum sinyal dari detektor mencapai permukaan tanah dan direkam dalam komputer, detektor sudah menerima data kembali!
Padahal detektor di bawah tanah pada umumnya memerlukan konfirmasi (handshake) dengan komputer yang terletak di permukaan: apakah sinyal/informasi yang dikirimkan sudah sampai atau belum. Dengan pertimbangan itu, maka detektor di bawah tanah dirancang untuk menyimpan sementara data-data tumbukan/interaksi partikel dalam sebuah tempat penyimpanan sementara (buffer memory). Sehingga bila karena suatu sebab kiriman informasi dari bawah tanah ke permukaan terganggu, detektor di bawah tanah akan menerima kabar dari komputer di permukaan bahwa informasi yang dikirim belum diterima, dan bisa dikirimkan kembali.
Kok bicara fisika partikel eksperimen kedengarannya seperti teknik elektro atau instrumentasi! Ini semua karena kebutuhan: untuk membangun alat eksperimen fisika partikel diperlukan kerjsama antara fisikawan dengan insinyur: baik insinyur teknik tenaga listrik, teknik elektronika, teknik mesin, teknik pendinginan, teknik komputer, teknik sipil, dll. Tanpa kerjasama tersebut, tidaklah mungkin alat dan fasilitas eksperimen fisika partikel bisa dibangun.
Catatan: Penggunaan ukuran 30 sentimeter untuk memberikan ilustrasi/gambaran tentang kecepatan cahaya dan jarak yang ditempuh, dipopulerkan oleh Laksamana Pertama (Commodore/Rear Admiral) Grace Hopper, seorang sesepuh dalam bidang komputer dan informatika.
Problem serupa, yakni memperhitungkan faktor waktu yang diperlukan untuk perambatan gelombang elektromagnetik, muncul dalam banyak teknologi sehari-hari: radar, telekomunikasi seluler dan satelit, jaringan serat optik (optical fiber), global positioning system, perpetaan, geodesi, dan banyak lagi.
Dalam fisika partikel eksperimen, problem ini muncul ketika fisikawan harus mempertimbangkan waktu tempuh sinyal dalam serat optik dari detektor yang terletak 100 meter di bawah tanah ke komputer yang membaca dan menyimpan data di permukaan tanah. Sebagai contoh, akselerator LHC beroperasi dengan frekuensi 40 MHz atau periode 25 per milyar detik. Setiap 25 per milyar detik, terjadi beberapa tumbukan/interaksi di dalam detektor. Dengan menggunakan aturan 30 sentimeter, kita tahu bahwa selama 25 per milyar detik, cahaya akan menempuh jarak 7.5 meter. Padahal jarak dari bawah tanah ke permukaan tanah adalah 100 meter lebih! Sebelum sinyal dari detektor mencapai permukaan tanah dan direkam dalam komputer, detektor sudah menerima data kembali!
Padahal detektor di bawah tanah pada umumnya memerlukan konfirmasi (handshake) dengan komputer yang terletak di permukaan: apakah sinyal/informasi yang dikirimkan sudah sampai atau belum. Dengan pertimbangan itu, maka detektor di bawah tanah dirancang untuk menyimpan sementara data-data tumbukan/interaksi partikel dalam sebuah tempat penyimpanan sementara (buffer memory). Sehingga bila karena suatu sebab kiriman informasi dari bawah tanah ke permukaan terganggu, detektor di bawah tanah akan menerima kabar dari komputer di permukaan bahwa informasi yang dikirim belum diterima, dan bisa dikirimkan kembali.
Kok bicara fisika partikel eksperimen kedengarannya seperti teknik elektro atau instrumentasi! Ini semua karena kebutuhan: untuk membangun alat eksperimen fisika partikel diperlukan kerjsama antara fisikawan dengan insinyur: baik insinyur teknik tenaga listrik, teknik elektronika, teknik mesin, teknik pendinginan, teknik komputer, teknik sipil, dll. Tanpa kerjasama tersebut, tidaklah mungkin alat dan fasilitas eksperimen fisika partikel bisa dibangun.
Catatan: Penggunaan ukuran 30 sentimeter untuk memberikan ilustrasi/gambaran tentang kecepatan cahaya dan jarak yang ditempuh, dipopulerkan oleh Laksamana Pertama (Commodore/Rear Admiral) Grace Hopper, seorang sesepuh dalam bidang komputer dan informatika.
Langganan:
Postingan (Atom)